KBRN, Vientiane: Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi, mendorong negara-negara ASEAN dan Rusia memperkuat kerja sama ketahanan pangan. Hal itu disampaikannya saat menghadiri pertemuan ASEAN-Russia Post Ministerial Conference (PMC) di Vientiane, Laos, Jumat (26/7/2024).
“Ini merupakan wilayah kunci yang perlu menjadi prioritas kemitraan ASEAN-Rusia,” ujarnya. Menurut Menlu, sebagai produsen utama gandum dan pupuk global, Rusia merupakan mitra penting ASEAN terkait isu ketahanan pangan.
Retno menilai kerja sama kedua wilayah juga perlu dilakukan dengan membangun ketahanan rantai pasokan pangan. “Hal ini penting terutama dalam menghadapi masa-masa krisis,” ucapnya.
Menlu juga mendorong peran Rusia untuk menjembatani kerja sama ASEAN dengan Uni Ekonomi Eurasia (Eurasian Economic Union/EAEU). Dengan total populasi lebih dari 850 juta, potensi kerja sama ASEAN dan EAEU sangat besar di berbagai bidang.
Selanjutnya, Menlu meminta Rusia memajukan perdamaian dan multilateralisme melalui dukungan untuk mewujudkan perdamaian dan stabilitas di Indo-Pasifik. “Indonesia mengharapkan Rusia segera melakukan aksesi terhadap Protokol Traktat Kawasan Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara (SEANWFZ),” ujarnya.
Tahun 2024 bertepatan dengan 20 tahun bergabungnya Rusia pada Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama di Asia Tenggara (TAC). ASEAN dan Rusia juga telah melewati setengah dekade kemitraan strategis.
“Sebagai teman bagi Rusia dan Ukraina, Indonesia ingin melihat Eropa Timur yang damai,” ujar Retno. Karena itu, ASEAN akan terus mendorong solusi damai untuk konflik yang tengah berlangsung antara kedua negara.
Sumber: https://rri.co.id/internasional/859842/menlu-retno-dorong-asean-rusia-perkuat-ketahanan-pangan