Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, pada Juli 2021 nilai impor Indonesia mencapai U$ 15,11 miliar atau menurun 12,22% dibandingkan Juni 2021. Salah satu penyumbang impor pada Juli adalah adanya impor pangan, salah satunya beras.
Berdasarkan data BPS, pada Juli 2021 Indonesia diketahui melakukan impor beras sebanyak 41,6 ribu ton dengan nilai mencapai US$ 18,5 juta atau setara dengan Rp 266,4 miliar (kurs Rp 14.400/US$).
Jika dibandingkan dengan bulan Juni 2021, realisasi nilai impor pada Juli mengalami penurunan 38,6%, dimana nilai impor beras pada Juni 2021 mencapai US$ 30,12 juta.
Secara rinci, impor beras yang dilakukan Indonesia pada Juli 2021 terbanyak diimpor dari India dengan volume mencapai 29,52 ribu ton dengan nilai US$ 12,2 juta. Disusul oleh Vietnam dengan volume impor sebesar 8.850 ton dengan nilai US$ 4,4 juta.
Selain India dan Vietnam, Indonesia juga melakukan impor beras dengan Thailand dengan volume sebanyak 2.150 ton dengan nilai US$ 1,4 juta. Juga Pakistan dengan volume impor sebesar 1.000 ton dengan nilai US$ 390.00.
Sementara dengan negara lainnya, Indonesia mengimpor beras dengan volume sebanyak 80 ton dengan nilai US$ 176.361.
Adapun secara kumulatif atau sepanjang Januari hingga Juli 2021, Indonesia sudah melakukan impor beras sebanyak 242,9 ribu ton dengan nilai mencapai US$ 110,2 juta.
Realisasi impor beras pada Januari-Juli 2021 tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi impor beras pada periode yang sama tahun lalu, baik secara volume dan nilai, di mana pada tahun lalu volumenya mencapai 185 ribu ton dengan nilai sebesar US$ 108,13 juta.