Jakarta – Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengungkapkan Indonesia tak perlu impor beras.
Hal ini diisampaikannya saat Panen Raya Sawah IP300 di areal pesawahan petani Desa E Wonokerto Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas, Sabtu (14/11/2021).
Abdul Halim secara tersirat menyatakan apabila distribusi beras dapat dilaksanakan dengan baik, impor beras tidak perlu dilakukan.
Karena dengan distribusi yang bagus, akan terjadi pemerataan. Sehingga beras tidak menumpuk di satu titik distribusi yang berproduksi banyak sementara di titik lain minus.
“Sangat menarik di sini, satu hektare sawah dapat beras tiga ton. Dalam satu tahun tiga kali panen jadi dapat sembilan ton, itu artinya urusan ketahanan pangan di Musi Rawas bisa surplus,” kata Abdul Halim Iskandar.
“Sehingga bagaimana manajemen surplus ini bisa terdistribusi ke tempat-tempat lain. Kalau ini bisa berjalan dengan zonasi yang jelas, disitu kita memastikan bahwa impor beras tidak perlu lagi,” katanya.
Dikatakan, terkait permasalahan impor beras, masalahnya antara lain disebabkan oleh terjadinya penumpukan produksi ditempat tertentu. Sementara ditempat lain, kondisinya minus dan tidak terdistribusi dengan baik.
“Masalah impor beras kenapa. Karena banyak produksi disatu tempat, sementara yang lain minus banget dan ini tidak terdistribuai dengan bagus. Ini satu contoh bagus di Musi Rawas yang manajemen petaninya bagus, pengawasan pendampingan bupati bagus, maka kita hadir disini,” ujarnya.
Sementara itu, dalam kunjungannya ke Kabupaten Musi Rawas, Abdul Halim Iskandar melakukan berbagai kegiatan, antara lain panen raya padi sawah IP300 diareal pesawahan petani di Desa E Wonokerto Kecamatan Tugumulyo. Mendes PDTT panen padi bersama Bupati Musi Rawas Hj Ratna Machmud dan unsur forkopimda Kabupaten Musi Rawas.
Selain panen bersama pimpinan daerah Kabupaten Musi Rawas, Abdul Halim Iskandar juga melakukan panen raya secara simbolis dengan para petani setempat. (ahmad farozi)
Sumber:TRIBUNSUMSEL.COM