JAKARTA – Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan saat ini terjadi ketidakseimbangan ekonomi negara-negara di dunia, sehingga menyebabkan kelangkaan dan melonjaknya harga komoditas secara global. Bahkan, akses kebutuhan negara lain terhadap suatu negara pun cukup terbatas.
Erick juga mengingatkan, tidak semua negara bisa berdiri di atas kaki sendiri. Karena itu, dalam ekosistem ekonomi global, suatu negara membutuhkan supply komoditas dari negara lain.
Lebih lanjut, Erick mengatakan siklus ini terus berputar karena tidak semua sumber daya alam (SDA) dimiliki negara manapun.
“Karena tidak mungkin semua negara bisa berdiri sendiri. Karena ada bahan-bahan yang tidak dimiliki suatu negara. Seperti pupuk, kita tidak punya prostat yang merupakan bahan baku pupuk,” ujarnya saat memberikan kuliah umum di Universitas Hasanudin Makassar, Rabu, 30 Maret.
Karena itu, Erick memperkirakan Indonesia akan mengalami guncangan rantai pasok atau supply chain sumber daya alam pada 2030. Pada periode itu, SDA atau komoditas diperkirakan mengalami peningkatan permintaan yang sangat signifikan.
Erick memperkirakan kondisi tersebut membuat keseimbangan atau ekuilibrium sumber daya alam atau komoditas di dalam negeri pun semakin meningkat tajam.
“Gonjang ganjing supply chain, itu terjadi salah satunya karena COVID-19 juga, sehingga ekuilibrium SDA atau komoditas akan terus meningkat hingga 2030. Angka komoditas itu akan seperti ini (naik) dan di 2030 akan seperti ini (naik) dan tidak turun lagi. Artinya apa, memang akan terjadi goncangan dari pada supply chain,” tutur Erick.
Menurut Erick, perkara guncangan rantai pasok juga membuat ongkos produksi menjadi sangat mahal. Namun, Erick optimistis permasalahan ini bisa ditangani pemerintah melalui proses hilirisasi sumber daya alam.
Lebih lanjut, Erick mengatakan kekayaan SDA yang didukung oleh market dan potensi ekonomi digital membuat Indonesia mampu menyelesaikan persoalan di masa mendatang.
“Tapi kita sepakat bahwa jangan takut, ekonomi kita terus tumbuh. SDA kita dengan adanya hilirisasi juga, ekonomi digital kita yang sangat besar akan terus tumbuh. Tapi ini yang pernah saya bilang, penting sekali kita memetakan posisi kita hari ini dan ke depan,” tuturnya.
Sumber: voi.id