Hampir 2 Juta Anak Afghanistan Berisiko Kurang Gizi

Jakarta, CNN Indonesia —

Badan Anak Perserikatan Bangsa-bangsa (UNICEF) menyebut hampir dua juta anak-anak Afghanistan berisiko kekurangan gizi atau malnutrisi karena kemiskinan akut di tengah lonjakan harga bahan makanan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Menurut UNICEF, lebih dari 1,5 juta anak-anak telah terdampak kurang gizi di Afghanistan. Badan ini juga memperingatkan munculnya kembali gelombang penyakit baru.

“Di seluruh Afghanistan hari ini, jutaan anak-anak membutuhkan layanan kesehatan dan nutrisi. Sekitar 14 juta orang di Afghanistan saat ini rawan pangan, di antara mereka sekitar 3,5 juta anak, yang kami perkirakan akan menderita kekurangan gizi akut, di dalamnya sekitar satu juta anak,” ujar spesialis komunikasi untuk UNICEF di Afghanistan, Salam Al-Janabi seperti dikutip TOLO News, Minggu (3/10).

Dia mengatakan bahwa UNICEF dan Program pangan Dunia (WFP) telah bekerja semaksimal mungkin selama dua bulan terakhir.

“Sekitar 40 ribu anak diberikan perawatan malnutrisi akut yang parah,” Al-Janabi melanjutkan.

Pejabat di Rumah Sakit Anak Indira Gandhi mengatakan banyak pusat perawatan malnutrisi ditutup karena fasilitas kesehatan menghadapi kekurangan pasokan medis.

Farid Ahmad Andishmand mengatakan bahwa mereka tak bisa memperoleh makanan yang layak.

“Apa yang orang katakan adalah bahwa mereka tidak dapat memperoleh makanan yang layak bahkan satu kali sehari, dan kurangnya makanan yang baik dan sehat menyebabkan kekurangan gizi,” katanya.

“Jika terus seperti ini, negara ini akan mengalami krisis kesehatan,” Andishmand melanjutkan.

Pejabat kesehatan itu juga menyuarakan keprihatinan atas penangguhan sumbangan internasional untuk sektor kesehatan Afghanistan.

Kepala Rumah Sakit Anak Indira Gandhi, Mohammad Latif Bahir, mengatakan bantuan internasional berkurang.

“Rumah sakit memiliki kapasitas yang sangat kecil. (RS) itu tidak memiliki kapasitas untuk banyak pasien dan kami ingin negara-negara dunia melanjutkan donasi mereka,” katanya.

Sebelumnya, UNICEF juga menyatakan satu juta anak-anak di Afghanistan terancam kelaparan di tahun 2021.

Direktur UNICEF, Henrietta Fore, memperkirakan setidaknya satu juta anak akan menderita gizi buruk akut dan bisa meninggal tanpa peralatan kesehatan.

Hampir 10 juta anak di Afghanistan menggantungkan hidupnya pada bantuan kemanusiaan internasional.

Oleh karenanya, ia meminta agar komunitas dan lembaga internasional turut mengambil sikap atas ancaman yang mengintai anak Afghanistan.

Afghanistan berada dalam kekacauan usai Taliban mengambil alih kekuasaan pada 15 Agustus lalu. Sektor ekonomi pun mulai runtuh. Harga bahan bakar dan pangan melonjak sementara mata uang anjlok.

Di sisi lain, negara ini menjadi salah satu negara miskin yang mengandalkan bantuan internasional.