Menjaga Sinergi untuk Ketahanan Pangan Nasional

INDONESIA, dengan kekayaan alamnya yang melimpah, memiliki sumber daya genetik, termasuk diantaranya sumber daya genetik lokal yang sangat berharga dan potensial untuk mendukung ketahanan pangan nasional.

Sumber daya genetik ini mencakup berbagai jenis tanaman pangan, hewan, dan mikroba yang secara alami tersebar di seluruh kepulauan nusantara.

Keberagaman genetik ini bukan hanya melambangkan kekayaan biologis negara, tetapi juga merupakan fondasi utama bagi keberlanjutan sektor pertanian dan keamanan pangan kita.

Pentingnya sumber daya genetik tidak dapat diabaikan. Sumber daya genetik lokal yang telah diadaptasi selama berabad-abad terhadap berbagai kondisi lingkungan lokal, memiliki keunggulan genetik yang unik.

Varietas-varietas ini sering kali lebih tahan terhadap hama, penyakit, dan perubahan iklim lokal dibandingkan dengan varietas modern yang diperkenalkan dari luar.

Mempertahankan dan mengembangkan sumber daya genetik lokal ini bukan hanya untuk menjaga keanekaragaman hayati, tetapi juga untuk memastikan keberlanjutan produksi pangan di masa depan.

Namun, tantangan yang dihadapi adalah pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya genetik ini secara optimal.

Kementerian Pertanian (Kementan) sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas ketersediaan pangan nasional melalui pengelolaan berbagai instrumen produksi (varietas yang sudah dilepaskan dan berijin edar, lahan, pupuk, alat produksi pertanian).

Di lain sisi, BRIN bertanggung-jawab di sisi hulu untuk menyediakan berbagai alternatif VUB (varietas unggul baru) dan teknologi budidaya sesuai dengan keragaman lokasi wilayah nusantara.

Dalam konteks pengembangan VUB yang kelak dapat dilepaskan dan mendapat ijin edar, ketersediaan dan akses atas sumber daya genetik pertanian memiliki peran penting agar dapat dimanfaatkan secara efektif.

Kolaborasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) diharapkan dapat memperkuat penelitian dan inovasi untuk mengoptimalkan potensi sumber daya genetik ini dalam mendukung ketahanan pangan nasional.

Di tengah upaya untuk meningkatkan produksi pangan nasional, terdapat dinamika kelembagaan yang menghadirkan tantangan tersendiri.

Integrasi SDM periset Balitbang Pertanian ke dalam BRIN, meskipun bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan inovasi riset, memunculkan kekhawatiran terkait pemusatan atau pemindahan sumber daya genetik yang sudah ada.

Pentingnya menjaga keharmonisan dan sinergi antara lembaga-lembaga terkait menjadi krusial dalam memastikan bahwa sumber daya genetik lokal tetap menjadi prioritas dalam agenda ketahanan pangan nasional.

Sumber: https://www.kompas.com/sains/read/2024/08/25/150000623/menjaga-sinergi-untuk-ketahanan-pangan-nasional