MOESLIMCHOICE.com-Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengatakan kelaparan menyebar ke seluruh dunia dan menyebabkan 8 juta kematian per tahun.
Dengan kelaparan yang menyebar tersebut, WHO mendesak dunia hentikan mensubsidi tanaman tembakau, dan sebaliknya membantu petani menanam pangan.
Menjelang Hari Tanpa Tembakau Sedunia, 31 Mei, WHO menyesalkan bahwa 3,2 juta hektar lahan subur di 124 negara digunakan untuk menanam tembakau.
Lingkungan dan masyarakat yang bergantung padanya juga menderita, karena ekspansi tanaman mendorong deforestasi, pencemaran sumber air, dan degradasi tanah.
Laporan tersebut juga memaparkan industri tembakau telah menjebak petani dalam lingkaran setan ketergantungan dan melebih-lebihkan manfaat ekonomi tembakau sebagai tanaman komersial.
Berbicara kepada wartawan di Jenewa pada hari Jumat, Dr. Rüdiger Krech, Direktur Promosi Kesehatan WHO, memperingatkan bahwa kepentingan ekonomi tembakau adalah “mitos yang harus segera kita singkirkan”.
Dia mengatakan bahwa hasil panen menyumbang kurang dari 1 persen dari produk domestik bruto (PDB) di sebagian besar negara penanam tembakau, dan keuntungannya masuk ke pembuat rokok utama dunia, sementara petani berjuang di bawah beban hutang yang dikontrak dengan perusahaan tembakau. .
Dr Krech juga menjelaskan bahwa petani tembakau menemukan diri mereka terkena keracunan nikotin dan pestisida berbahaya.
Dampak yang lebih luas pada komunitas dan seluruh masyarakat sangat menghancurkan, karena sekitar 1,3 juta pekerja anak diperkirakan bekerja di pertanian tembakau alih-alih bersekolah, katanya.
“Pesan untuk perokok adalah, pikirkan dua kali”, kata Dr. Krech, karena konsumsi tembakau turun untuk mendukung situasi yang tidak adil di mana para petani dan keluarga mereka menderita.
WHO, bersama dengan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) dan Program Pangan Dunia (WFP) telah bergabung di sekitar inisiatif Pertanian Bebas Tembakau, untuk membantu ribuan petani di negara-negara seperti Kenya dan Zambia untuk menanam tanaman pangan berkelanjutan alih-alih tembakau .
Program ini memberi para petani pinjaman kredit mikro untuk melunasi hutang mereka dengan perusahaan tembakau, serta pengetahuan dan pelatihan untuk menanam tanaman alternatif, dan pasar untuk hasil panen mereka, berkat inisiatif pengadaan lokal WFP.
Dia menguraikan rencana ambisius untuk memperluas program tersebut, karena negara-negara di Asia dan Amerika Selatan telah meminta dukungan.
“Kami dapat membantu setiap petani di dunia untuk keluar dari pertanian tembakau jika mereka mau,” katanya.***
Sumber: https://www.moeslimchoice.com/polkam/9678938948/who-hentikan-menanam-tembakau-ganti-dengan-tanaman-pangan-sebab-dunia-kelaparan