SERAMBINEWS.COM, ROMA – Kepala Program Pangan Dunia ( WFP) PBB mengisahkan pemandangan mengerikan ketika mengunjungi daerah-daerah yang diguncang gempa di Turkiye Selatan.
Gempa bumi kuat pada 6 Februari 2023 telah mengguncang Turkiye dan negara tetangga Suriah, menewaskan lebih dari 50.000 orang menurut angka terbaru yang dirilis pada Jumat (24/2/2023).
“Hanya ada satu cara untuk menggambarkan apa yang saya lihat hari ini, sangat mengerikan,” kata Direktur Eksekutif WFP David Beasley setelah mengunjungi kota Antakya di Provinsi Hatay, Turkiye.
“Seluruh lingkungan telah diratakan; rumah hancur, sekolah dan toko tutup, nyawa tercabik-cabik,” ujarnya.
“Skala kehancuran di sini benar-benar tidak dapat dipahami,” katanya.
Pejabat PBB itu menambahkan situasi di pihak Suriah lebih parah lagi sudah menjadi malapetaka di atas bencana,” merujuk pada perang saudara selama 12 tahun terakhir.
WFP mengatakan Beasley mengunjungi pusat logistik PBB di mana truk-truk berisi makanan dan persediaan darurat lainnya sebelum menyeberang ke baratlaut Suriah .
Dia menekankan urgensi untuk meningkatkan pengiriman makanan ke Suriah melalui semua rute, tanpa batasan apapun, seperti dilansir AFP, Minggu (26/2/2023).
Dia juga menyerukan semua untuk memfasilitasi akses ke korban gempa di Suriah.
Baratlaut Suriah yang dikendalikan oleh kelompok oposisi yang berperang dengan Presiden Bashar al-Assad memiliki populasi yang sudah bergantung pada bantuan untuk kebutuhan dasar.
Tetapi, sudah menjadi wilayah negara yang paling terpukul dari gempa.
Pengiriman bantuan yang meningkat terkait dengan pembukaan penyeberangan tambahan dari Turkiye ke daerah yang dikuasai pemberontak.
Salah satunya, Bab al-Hawa, sudah digunakan di bawah otorisasi Dewan Keamanan PBB dan Assad telah memberikan izin luar biasa untuk membuka dua lainnya selama tiga bulan.(*)
Sumber: https://aceh.tribunnews.com/2023/02/26/badan-pangan-pbb-kisahkan-adegan-mengerikan-dampak-gempa-di-turkiye-dan-suriah-jadi-malapetaka